Jumat, 11 November 2011

ETIKA KOMPUTER : SEJARAH & PERKEMBANGANNYA

Sejarah Etika Komputer
· Era 1940 – 1950-an
Diawali dengan penelitian Norbert Wiener ( Prof. dari MIT ) tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang melintas di atasnya (PD II ).
· Ramalannya tentang komputasi moderen yang pada dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.
· Era 1960-an
Ungkapan Donn Parker : “that when people entered the computer center, they left their ethics at the door”.
· Dalam contoh kasus pemrosesan data, spesialis computer bisa mengetahui data apa saja secara cepat.
· Era 1980-an
Kemunculan kejahatan computer ( virus, unauthorized login, etc ).
· Studi berkembang menjadi suatu diskusi serius tentang masalah etika computer. Lahirlah buku “Computer Ethics” ( Johnson, 1985 ).
· Era 1990-an sampai sekarang
Implikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari kejahatan computer, membuat lahirnya forum-forum yang peduli pada masalah tersebut.
( ETHICOMP by Simon Rogerson, CEPE by Jeroe van Hoven etc ).

Isu-Isu Pokok Etika Komputer
· Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan computer sebagai basis teknologinya.
Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services ( DoS ) / melumpuhkan target
· Cyber ethics
Implikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia anonymouse.
· Diperlukan adanya aturan tak tertulis Netiket, Emoticon.
· E-commerce
Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian karena ke-anonymouse-an tadi.
  • Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dst.
  • Tanggung jawab profesi
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )
Etika profesi dalam bidang keteknikan sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan di dunia kerja saat ini. Etika profesi akan memberikan nilai-nilai dasar dalam menjalankan profesinya sebagai seorang yang bekerja dengan latar belakang keteknikan. Bidang keteknikan tidak lagi dapat dipandang sebelah mata pada masa kini karena semua element kehidupan bermasyarakat membutuhkan seseorang dalam bidang teknik untuk menjadi dasarnya. Bidang ini pun sangat erat kaitannya dengan keselamatan dan kelangsungan hidup orang banyak, sehingga etika profesi sangat dibutuhkan oleh seorang engineer agar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut dengan hajat hidup orang banyak tidak hanya berdasarkan untung rugi secara materi, tetapi juga berdasarkan rasa empati dan social terhadap sesama manusia. Bila semua itu berjalan seiringan, maka diharapkan ilmu keteknikan akan bermanfaat bagi semua element terkait. Namun apa bila hal tersebut tidak dapat berjalan seiringan atau seorang engineer tidak memiliki etika profesi, maka dapat dipastikan akan merugikan masyarakat sekitar dan manfaatnya tidak dapat dirasakan secara nyata dan menyeluruh. Oleh karena itu, peran etika profesi sangat diperlukan dalam bidang keteknikan karena dengan adanya hal tersebut, seorang engineer akan dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut dengan hajat hidup orang banyak dengan dua sisi yang berbeda, yaitu keuntungan secara materi dan rasa empati maupun social terhadap sesama manusia. Etika profesi akan membentuk mindset seorang engineer untuk terus berkarya dengan professional tampa mengejar keuntungan materi semata.
Etika punya arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas. Moralitas adalah ha-hal yang menyangkut moral, dan moral adalah sistem tentang motivasi, perilaku dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau buruk. Franz Magnis Suseno menyebut etika sebagai ilmu yang mencari orientasi bagi usaha manusia untuk menjawab pertanyaan yang amat fundamental : bagaimana saya harus hidup dan bertindak ? Peter Singer, filusf kontemporer dari Australia menilai kata etika dan moralitas sama artinya, karena itu dalam buku-bukunya ia menggunakan keduanya secara tertukar-tukar.
Profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh Etika Profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama Profesi tersebut.
menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

0 komentar:

Posting Komentar