Sabtu, 12 November 2011

Filosofi dan Struktur Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer

PROLOG
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan sangat cepat. Berawal sekitar tahun 1990-an, ketika komputer pertama kali diperkenalkan ke dalam dunia pendidikan dasar di Indonesia (belum ada catatan resmi mengenai hal ini, namun sekitar tahun 1990-an, mulai bermunculan kursus-kursus komputer, baik untuk anak sekolah maupun mahasiswa, baik yang resmi maupun kursus yang tidak resmi). Bersamaan dengan hal ini pula, komputer mulai memberikan nilai lebih untuk para calon pelamar pekerjaan (Job-seeker). Dengan membawa selembar sertifikat hasil kursus komputer, seorang pelamar pekerjaan akan dapat mengalahkan pelamar yang lain dalam kualifikasi administrasi.

Bersamaan dengan itu pula, banyak perguruan tinggi yang mulai membuka program studi komputer di institusi mereka. Hingga saat ini (tulisan ini dibuat pertama kali), terdapat 869 program studi Teknik Informatika, Manajemen Informatika, atau Pendidikan Teknik Informatika, program studi Ilmu Komputer sebanyak 3 perguruan tinggi, dan sebanyak 304 program studi Sistem Informasi dan Manajemen Sistem Informasi (data diambil dari situs Evaluasi). Jumlah ini belum ditambah lagi dengan kursus-kursus pendidikan singkat milik swasta yang menawarkan program pendidikan yang tidak kalah menarik. Hal ini menjadikan komputer (program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komputer, dan pendidikan komputer lainnya) menjadi primadona sekaligus lahan bisnis pendidikan yang sangat menjanjikan. Pihak industri (dunia kerja) membutuhkan banyak pekerja dengan keahlian komputer, dan pihak penyelenggara pendidikan menjanjikan kemampuan lulusan yang dapat diterima oleh pihak yang menawarkan pekerjaan atau industri.

SEBUAH POLEMIK
Terlepas semua itu, masih ada satu polemik yang telah menjadi sebuah suspensi di dalam pendidikan komputer di negeri ini, yaitu perbedaan antara Teknik Informatika dan Ilmu Komputer yang banyak memunculkan pertanyaan-pertanyaan, baik di forum online (Internet) maupun forum offline (lokakarya, seminar, konferensi, dsb.) Tidak dapat disangkal lagi, hal ini sudah muncul sejak pendidikan komputer mulai populer di negara ini. Sekitar 20 tahun lebih dan tetap menjadi bahan diskusi. Menurut beberapa sumber, program studi Teknik Informatika dan Ilmu Komputer tidak memiliki perbedaan kecuali pada nama.

ACUAN KURIKULUM
Ditinjau dari kurikulum, pendidikan komputer di Indonesia mengacu pada beberapa sumber. Sumber-sumber tersebut adalah:

  1. COSINE report (Commission on Engineering Education) tahun 1967,
  2. Curriculum ’68 (ACM) tahun 1968, A Curriculum in CS and Engineering (IEEE-CS) tahun 1977,
  3. Curriculum ’78 (ACM) tahun 1978,
  4. Model Program in CS and Engineering (IEEE-CS) tahun 1983,
  5. Computing as a Discipline tahun 1989,
  6. Computing Curricula ’91 (IEEE-CS + ACM) tahun 1991,
  7. Computing Curricula 2001 (IEEE-CS + ACM) tahun 2001,
  8. Computing Curricula 2005 (IEEE-CS + ACM + AIS) tahun 2005.

Dalam materi diskusi APTIKOM (No.1/APTIKOM/Pus/Sep/Kr-1/2009), yang berjudul “Filosofi dan Struktur Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer” disebutkan bahwa pada awal diperkenalkan di Indonesia, semua kurikulum pendidikan ilmu informatika dan komputer telah mengacu pada sumber-sumber tersebut di atas. Selanjutnya, dalam perjalanannya, perkembangan dinamis referensi (sumber-sumber) tersebut, akhirnya diperkenalkan 4 (empat) panduan kurikulum berskala nasional, yaitu: Kurikulum Lokal (sebelum tahun 1995), Kurikulum Nasional (tahun 1995-2002), Kurikulum Inti Berbasis Kompetensi (2003), dan Kurikulum Berbasis Satuan Pendidikan dan Multi-Source Learning (2008-sekarang). Jadi keempat kurikulum tersebutlah yang mempengaruhi kurikulum program studi Teknik Informatika dan Ilmu Komputer (dalam hal ini, kurikulum antara Teknik Informatika dan Ilmu Komputer adalah sama).

Lebih lanjut pada sumber yang sama, juga dijelaskan bahwa pendidikan komputer sebelum tahun 1990-an terbagi menjadi 3 domain ilmu, yaitu: Computer Engineering (yang merupakan pecahan/bidang minat dari Electrical Engineering atau Teknik Elektro), Computer Science(s), dan Information System. Di Indonesia pada saat itu dikenal dengan nama Sistem Komputer (juga populer dengan nama Teknik Komputer), Ilmu Komputer atau Teknik Informatika (berada pada satu bidang utama yang sama), dan terakhir adalah Sistem Informasi (sebelumnya dikenal dengan nama Manajemen Informatika). Dalam perkembangannya, sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan jaman, Computer Science (Ilmu Komputer) melahirkan konsentrasi baru, yaitu Software Engineering, sementara Information System melahirkan Information Technology. Dari kelima bidang-bidang inilah–bidang-bidang tersebut antara lain: Teknik Komputer, Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak, Sistem Informasi, dan Teknologi Informasi–yang akhirnya melahirkan pertanyaan-pertanyaan di masyarakat.

Pertanyaan-pertanyaan ini adalah sebuah konsekuensi logis yang wajar terjadi karena ketidaktahuan dan kurangnya informasi yang diperlukan, sehingga seringkali menimbulkan kerancuan pemahaman dan disparitas pengertian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Bahkan karena perbedaan pemahaman ini, sering timbul pertentangan (karena kedua belah pihak merasa benar dan bertahan dengan pendapat masing-masing). Beberapa pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul antara lain: apakah perbedaan ilmu komputer dan teknik informatika?, apa yang dipelajari di ilmu komputer?, apakah di ilmu komputer akan diajarkan pemrograman?, dan apakah benar di ilmu komputer belajar rumus-rumus sementara di teknik informatika akan belajar teknik-teknik pemrograman komputer?

Berdasarkan kurikulum, telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada perbedaan antara program studi Ilmu Komputer dan Teknik Informatika (jika tidak ada perbedaan, sebaiknya tidak ditentangkan. Dalam beberapa artikel di Internet, salah satunya ditemukan artikel yang berjudul “Ilmu Komputer VS Teknik Informatika”). Kemudian apa yang dipelajari di ilmu komputer atau teknik informatika itu sendiri? berdasarkan artikel yang diambil dari situs resmi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, disebutkan bahwa fokus kurikulum Ilmu Komputer dan Teknik Informatika seringkali lebih ilmiah dan teoritis, dan cukup banyak mengandung unsur matematika dan logika. Pernyataan ini akan menjawab sisa pertanyaan di atas. Jelas terlihat bahwa yang diajarkan di ilmu komputer/teknik informatika adalah hal yang sama, yaitu ilmiah dan teoritis.

Dari lulusan yang diharapkan, artikel situs resmi Ilmu Komputer/Teknik Informatika Universitas Indonesia juga menyebutkan bahwa lulusan tersebut akan memiliki kemampuan untuk merancang dan mengembangkan perangkat lunak yang canggih untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit. Mereka jugalah yang senantiasa menemukan inovasi baru di bidang ilmu komputer. Sebagai contoh, saat ini kita sudah mengenal baik fasilitas Internet dan World Wide Web, yang tidak akan terwujud tanpa kemajuan di sub-bidang ilmu komputer seperti jaringan komputer (computer networking), basis data (database), serta interaksi manusia komputer. Saat ini, ilmuwan komputer menggunakan teknologi komputer untuk pengembangan robot yang cerdas, pemodelan DNA manusia, serta pembuatan program yang dapat memahami berbagai data dalam bentuk teks, gambar, suara, maupun video. Jika dilihat dari cakupan pembelajarannya, Ilmu Komputer/Teknik Informatika memiliki cakupan yang cukup luas, mulai dari fondasi teoritis mengenai perancangan algoritma, yaitu konsep dasar yang melandasi pengembangan perangkat lunak, sampai kepada penerapan mutakhir berupa aplikasi robotika, kecerdasan buatan, bio-informatika, dan topik-topik lainnya.

Berdasarkan keterangan-keterangan dari berbagai sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa program studi Ilmu Komputer dan Teknik Informatika adalah sama, hanya pemakaian istilah yang membedakannya. Kurikulum yang diacu adalah Kurikulum Berbasis Satuan Pendidikan dan Multi-source Learning tahun 2008. Materi yang diajarkan adalah materi ilmiah dan teoritis dengan pendekatan matematis dan logis (pendekatan secara matematika dan logika). Serta lulusan yang diharapkan adalah lulusan yang memiliki kemampuan untuk merancang dan mengembangkan perangkat lunak yang canggih untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit (solusi canggih untuk masalah yang rumit).

EPILOG
Akhir kata, semoga dengan adanya artikel ini, dapat menjawab semua pertanyaan (atau paling tidak sebagian besar pertanyaan) tentang perbedaan dan persamaan antara program studi Ilmu Komputer dan Teknik Informatika. Sehingga tidak terus berlanjut sebagai sebuah paradigma paradoks konvensional yang tak kunjung mendapatkan jawaban.
Jika memang masih ada pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi saya sebagai penulis, baik secara online maupun offline, melalui kontak di akhir artikel ini. Mohon maaf jika terdapat kesalahan-kesalahan di dalam artikel ini.
Salam hangat dan sejahtera.

Jumat, 11 November 2011

manajemen resiko 2

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi

Dalam manajemen resiko, kita perlu menyadari bahwa segala benda di dunia ini memiliki resiko untuk mengalami kerusakan, termasuk diri kita sendiri. Oleh karena itu, kita perlu menganalisa resiko-resiko apa aja yang ada, berapa besar peluang resiko tersebut terjadi, beserta berapa besar kerugian yang akan dialami.
Untuk resiko-resiko yang dapat menimbulkan kerugian besar ataupun memiliki peluang tinggi, kita perlu menyiapkan rencana antisipasi agar kehidupan rutin kita jangan sampai terlalu banyak terganggu apabila kerusakan tersebut terjadi. Sebagai contoh, perhatikan cerita dibawah ini:
James adalah seorang manager di perusahaan swasta yang cukup terkenal di Jakarta. Beliau sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Setiap harinya James mengendarai sedan Balenonya untuk pergi ke kantor.

Pada suatu hari, musibah datang menimpa James. Mobil sedan yang dikendarainya ditabrak oleh bus yang melanggarlampu merah. Mobil James mengalami kerusakan parah sementara James sendiri jatuh tidak sadarkan diri sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Ternyata luka yang dialami oleh James cukup parah. Selama seminggu James berada dalam kondisi koma, tidak sadarkan diri. Setelah sadar, James masih harus dirawat nginap dalam rumah sakit selama dua minggu dan setelah itu kesehatan James harus dicek setiap seminggunya. Sementara tangannya yang mengalami patah tulang tidak bisa digunakan untuk bekerja selama 3 bulan.

Perusahaan tempat James bekerja merasa turut berduka cita atas musibah yang menimpa James. Mereka mengirimkan bunga dan menjenguk James pada saat di rumah sakit. Namun karena James tidak bisa bekerja dalam 3 bulan mendatang, mereka memutuskan untuk memberhentikan James.
Berapa kerugian finansial yang diderita oleh James?
1. Mobil sedannya yang hancur karena ditabrak bus.
2. Ongkos rawat nginap rumah sakit hingga 3 minggu.
3. Obat-obatan yang diperlukan untuk memulihkan kesehatan James.
4. Ongkos medical check-up setelah keluar dari rumah sakit.
5. Kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan utamanya.

Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa semua orang memiliki risiko mengalami musibah seperti cerita diatas. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mempelajari manajemen resiko. Apa yang Anda lakukan untuk mengantisipasi kejadian seperti diatas? Jawabannya ada 2, yaitu menyiapkan dana darurat atau mengalihkan resiko ke pihak lain.

sebagian sumber dari: wikipedia.

ETIKA KOMPUTER : SEJARAH & PERKEMBANGANNYA

Sejarah Etika Komputer
· Era 1940 – 1950-an
Diawali dengan penelitian Norbert Wiener ( Prof. dari MIT ) tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang melintas di atasnya (PD II ).
· Ramalannya tentang komputasi moderen yang pada dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.
· Era 1960-an
Ungkapan Donn Parker : “that when people entered the computer center, they left their ethics at the door”.
· Dalam contoh kasus pemrosesan data, spesialis computer bisa mengetahui data apa saja secara cepat.
· Era 1980-an
Kemunculan kejahatan computer ( virus, unauthorized login, etc ).
· Studi berkembang menjadi suatu diskusi serius tentang masalah etika computer. Lahirlah buku “Computer Ethics” ( Johnson, 1985 ).
· Era 1990-an sampai sekarang
Implikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari kejahatan computer, membuat lahirnya forum-forum yang peduli pada masalah tersebut.
( ETHICOMP by Simon Rogerson, CEPE by Jeroe van Hoven etc ).

Isu-Isu Pokok Etika Komputer
· Kejahatan Komputer
Kejahatan yang dilakukan dengan computer sebagai basis teknologinya.
Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services ( DoS ) / melumpuhkan target
· Cyber ethics
Implikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia anonymouse.
· Diperlukan adanya aturan tak tertulis Netiket, Emoticon.
· E-commerce
Otomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian karena ke-anonymouse-an tadi.
  • Pelanggaran HAKI
Masalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dst.
  • Tanggung jawab profesi
Sebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )
Etika profesi dalam bidang keteknikan sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan di dunia kerja saat ini. Etika profesi akan memberikan nilai-nilai dasar dalam menjalankan profesinya sebagai seorang yang bekerja dengan latar belakang keteknikan. Bidang keteknikan tidak lagi dapat dipandang sebelah mata pada masa kini karena semua element kehidupan bermasyarakat membutuhkan seseorang dalam bidang teknik untuk menjadi dasarnya. Bidang ini pun sangat erat kaitannya dengan keselamatan dan kelangsungan hidup orang banyak, sehingga etika profesi sangat dibutuhkan oleh seorang engineer agar dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut dengan hajat hidup orang banyak tidak hanya berdasarkan untung rugi secara materi, tetapi juga berdasarkan rasa empati dan social terhadap sesama manusia. Bila semua itu berjalan seiringan, maka diharapkan ilmu keteknikan akan bermanfaat bagi semua element terkait. Namun apa bila hal tersebut tidak dapat berjalan seiringan atau seorang engineer tidak memiliki etika profesi, maka dapat dipastikan akan merugikan masyarakat sekitar dan manfaatnya tidak dapat dirasakan secara nyata dan menyeluruh. Oleh karena itu, peran etika profesi sangat diperlukan dalam bidang keteknikan karena dengan adanya hal tersebut, seorang engineer akan dapat memutuskan sesuatu yang menyangkut dengan hajat hidup orang banyak dengan dua sisi yang berbeda, yaitu keuntungan secara materi dan rasa empati maupun social terhadap sesama manusia. Etika profesi akan membentuk mindset seorang engineer untuk terus berkarya dengan professional tampa mengejar keuntungan materi semata.
Etika punya arti yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari istilah itu. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas. Moralitas adalah ha-hal yang menyangkut moral, dan moral adalah sistem tentang motivasi, perilaku dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau buruk. Franz Magnis Suseno menyebut etika sebagai ilmu yang mencari orientasi bagi usaha manusia untuk menjawab pertanyaan yang amat fundamental : bagaimana saya harus hidup dan bertindak ? Peter Singer, filusf kontemporer dari Australia menilai kata etika dan moralitas sama artinya, karena itu dalam buku-bukunya ia menggunakan keduanya secara tertukar-tukar.
Profesi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menafkahi diri dan keluarganya dimana profesi tersebut diatur oleh Etika Profesi dimana Etika Profesi tersebut hanya berlaku sesama Profesi tersebut.
menurut DE GEORGE, timbul kebingungan mengenai pengertian profesi itu sendiri, sehubungan dengan istilah profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi. Berikut pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.

Perbedaan SK, TK, dan MI

Management Informasi (MI)Kata Manajemen berasal dari bahasa perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.

Perbedaan SI dan TI


Skema Klasifikasi Ilmu Komputer Pada dasarnya bidang Ilmu Komputer cukup luas. Menurut ACM Computing ClasificationScheme dalam bidang komputasi dapat terbagai dalam 11 bagian yakni :General Literature Hardware Computer Systems Organization Software Data Theory of Computation Mathematics of Computing Information Systems Computing Methodologies Computer Applications Computing Milieux Sedangkan menurut sub area Ilmu Komputer terbagi menjadi 14 area yakni :Discrete Structures (DS) Programming Fundamentals (PF) Algorithms and Complexity (AL) Architecture and Organization (AR) Operating Systems (OS) Net-Centric Computing (NC) Programming Languages (PL) Human-Computer Interaction (HC) Graphics and Visual Computing (GV) Intelligent Systems (IS) Information Management (IM) Social and Professional...

TUGAS MATKUL Manajemen Proyek dan Manajemen Resiko

(1) pengertian dan ruang lingkup proyek beserta contoh proyek yang anda ketahui di sekitar lingkungan anda..!!!

Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.

Pengertian Proyek
Sebuah proyek merupakan suatu usaha atau aktifitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sebuah proyek juga dapat diartikan sebagai upaya atau aktifitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Proyek selalu melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Senantiasa dibutuhkan pemberdayaan sumber daya yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Aktifitas atau kegiatan pada proyek merupakan sebuah mata rantai, yang dimulai sejak dituangkannya ide, direncanakan kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil yang sesuai dengan perencanaannya semula. Proyek merupakan aktifitas yang bersifat temporer. Selalu ada pembatasan dalam pelaksanaannya dan juga dalam skala tertentu.

Jadi dapat kita simpulkan dari masing-masing pengertian manajemen dan proyek. Apabila digabungkan, Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu pula. Manajemen proyek sangat cocok untuk suatu lingkungan bisnis yang menuntut kemampuan akuntansi, fleksibilitas, inovasi, kecepatan, dan perbaikan yang berkelanjutan.

Kegiatan proyek biasanya dilakukan untuk berbagai bidang antara lain sebagai berikut:

* Pembangunan fasilitas baru. Artinya merupakan kegiatan yang benar-benar baru dan belum pernah ada sebelumnya, sehingga ada penambahan usaha baru.
* Perbaikan fasilitas yang sudah ada. Merupakan kelanjutan dan usaha yang sudah ada sebelumnya. Artinya sudah ada kegiatan sebelumnya, namun perlu dilakukan tambahan atau perbaikan yang diinginkan.
* Penelitian dan pengembangan. Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk suatu fenomena yang muncul di masyarakat, lalu dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Dalam prakteknya, timbulnya suatu proyek disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:

* Adanya permintaan pasar. Artinya adanya suatu kebutuhan dan keinginan dalam masyarakat yang harus disediakan. Hal mi disebabkan karena jenis produk yang tersedia belum mencukupi atau memang belum ada sama sekali.
* Untuk meningkatkan kualitas produk. Bagi perusahaan tertentu proyek dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas atau mutu suatu produk. Hal mi dilakukan karena tingginya tingkat persaingan yang ada.
* Kegiatan pemerintah. Artinya merupakan kehendak pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas suatu produk atau jasa, sehingga perlu disediakan berbagai produk melalui proyek-proyek tertentu.


(2) Pengertian dan jenis resiko dalam proyek sistem informasi..!!

Pengertian : Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya kebijakan dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen
puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari manajemen puncak tersebut.

Jenis resiko :
- teknologi : pengiriman perangkat yang terlambat, banyaknya report tentang error.
- SDM : moral yang rendah, situasi tim, kekosongan pekerjaan.
- Organisasi : situasi system organisasi.